Pantun penutup acara seminar bisa dipakai untuk menutup kegiatan secara manis dan menarik. Anda bisa menggunakannya saat menjadi MC!
Sudah bukan rahasia jika kadang ketika mengikuti seminar banyak orang yang merasa bosan atau mengantuk. Di sini, peran panitia penyelenggara sekaligus MC untuk tetap menjaga suasana tetap kondusif, aktif, dan hidup.
Di antara cara yang dilakukan untuk membuat seminarnya terkesan hidup dan penuh semangat adalah dengan mengemas acara tersebut dengan konsep acara seminar yang menarik.
Salah satu hal menarik yang bisa dimasukkan dalam konsep tersebut adalah pemakaian pantun oleh MC atau bahkan oleh pembicaranya sendiri.
Dalam artikel ini kami akan memberi tahu cara membuat pantun yang mudah secara cepat sesuai acaranya. Kami juga akan memberikan beberapa contoh yang simpel sebagai referensi. Selamat menyimak.
Cara membuat pantun bagus dan nyambung dengan cepat
Kami mengerti bahwa tidak semua orang bisa mengolah kata dengan cepat. Itulah mengapa mereka kesulitan dalam menciptakan pantun.
Maka dari itu, perlu ada trik khusus supaya membuat pantun terasa mudah hingga semua orang yang kosa katanya sedikit pun akhirnya bisa membuatnya.
Di bawah ini adalah beberapa cara mudah membuat pantun yang bisa dilakukan:
1. Jangan berpikir sulit
Pantun membutuhkan ide yang cukup moncer. Maka dari itu, Anda tidak boleh membiarkan pikiran Anda buntu. Caranya adalah dengan yakin bahwa Anda bisa membuatnya.
Jangan pernah berpikir bahwa membuatnya sulit atau hal tersebut akan menjadi benar-benar sulit. Perlu sekali untuk menanamkan pada diri sendiri kalau membuat pantun itu mudah.
Suarakan dalam diri, “aku bisa” dan “pantun itu mudah”.
2. Ketahui bagian penting pantun
Bagian tersulit dari membuat pantun yakni meyakinkan diri sudah terlampaui, sekarang Anda bisa mengingat kembali apa bagian penting dari sebuah pantun.
Kunci utama pembuatan pantun ada pada:
- Sampiran dan isi.
- Kata terakhir dari sampiran dan isi dengan rima yang sama ab-ab.
Kunci penting ini harus Anda tanamkan. Karena tugas pembuatan pantunnya adalah menyusun kalimat supaya rimanya sesuai.
Bagian sampiran adalah kalimat-kalimat biasa. Sementara inti dari pantunnya dimasukkan di bagian isi. Maka dari itu, pahami alur dan urutan pembuatan pantunnya dengan baik.
3. Tentukan tujuan dan isinya
Agar mudah membuat pantun, urutan awal yang perlu Anda siapkan adalah tujuan atau isinya, bukan sampirannya.
Misalnya, mau membuat isi tentang permintaan maaf. Maka sebaiknya susun dua kalimat permintaan maafnya. Satu baris kalimat untuk ucapan maaf, sebaris kalimat lagi untuk alasan meminta maaf. Posisinya boleh dibolak-balik.
Maksudnya, boleh alasannya dulu yang bertindak sebagai baris ketiga. Boleh juga minta maafnya yang diletakkan di baris ketiga.
Contoh:
- Kalau saya ada salah kata.
- Mohon kiranya dimaafkan.
Setelah terbentuk dua baris kalimat isi seperti di atas. Tugas selanjutnya adalah membuat sampiran dengan baris pertama diakhiri huruf a dan baris kedua di akhiri kata -an.
4. Buat sampirannya
Membuat sampiran itu mudah. Anda bisa mulai dari apa yang terjadi sehari-hari. Kunci dan fokusnya adalah pada kata terakhir yang akan digunakan pada masing-masing baris.
Kata ini akan berperan sebagai ujung dan rima pantunnya agar sesuai dengan isi.
Khusus untuk contoh isi di atas, Anda bisa menggunakan sampiran di bawah ini:
- Berwisata ke Jakarta.
- Jangan lupa ajak kawan-kawan.
Setelah terbentuk sampirannya, Anda bisa langsung menggabungkannya.
5. Gabungkan dan coba ucapkan
Jika contoh sampiran dan isi di atas digabung, pantunnya akan menjadi:
Berwisata ke Jakarta.
Jangan lupa ajak kawan-kawan.
Kalau saya ada salah kata.
Mohon kiranya dimaafkan.
Sambil menggabungkan, Anda bisa mengucapkannya agar keselarasan rimanya bisa langsung didengarkan.
6. Membiasakan diri
Sekarang, Anda bisa mencoba membuatnya sendiri. Selanjutnya, silakan untuk mencoba terus dan biasakan diri.
Hal ini juga yang dilakukan oleh para artis, yang tadinya tidak bisa akan jadi mahir bila sudah terbiasa.
7. Meningkatkan perbendaharaan kata
Jangan lupa untuk meningkatkan keterampilan berbahasa dengan memperkaya kosa kata dalam bahasa Indonesia.
Dengan begitu, Anda akan bisa membuat berbagai macam contoh pantun penutup acara seminar dalam berbagai versi. Tidak membosankan, tidak terkesan ikut-ikutan, dan yang jelas orisinal.
Contoh pantun penutup acara seminar
Seminar merupakan sebuah acara resmi. Oleh karena itu, pembuatan pantunnya juga harus disesuaikan dengan formalitas acaranya.
Berikut ini adalah beberapa contoh pantunnya:
1. Cocok untuk pembicara
Di bawah ini adalah beberapa contoh pantun yang bisa digunakan untuk menutup materi panitia. Tapi sebenarnya juga bisa dibawakan oleh moderator, MC, atau pembawa acara:
- Pergi ke pasar membeli minyak
Di jalan bertemu pak syafaat
Terima kasih sudah menyimak
Semoga ilmunya manfaat
- Demam tinggi sejak kemarin
Kata dokter butuh istirahat
Terima kasih buat para hadirin
Sudah menyimak materi yang saya buat
- Bunga mawar merah muda
Ada yang mekar satu
Terima kasih semuanya
Sudah mau meluangkan waktu
- Hari minggu ketemu pak kusir
Beliau sedang mengendarai delman
Terima kasih sudah hadir
Semoga ilmunya manfaat di masa depan
- Pergi memancing sama kawan
Lupa bawa kail dan umpannya
Terima kasih sudah memperhatikan
Silakan nanti jika ada yang mau bertanya
- Pergi ke Madura naik sampan
Sampai sana berkunjung ke rumah teman
Demikian apa yang saya sampaikan
Semoga bisa memberikan pencerahan
- Sore hari matahari terbenam
Siang hari matahari terik
Setelah menggali materinya lebih dalam
Semoga Anda makin tertarik
Jika diperhatikan pada masing-masing pantun penutup acara seminar di atas, Anda akan mengerti ciri khas pantun yang dibacakan oleh seorang Pemateri. Yakni lebih banyak berisi tentang materi dan harapan agar materi disenangi, menarik, dan manfaat.
Pantun-pantun semacam ini akan memberikan angin segar saat suasana seminar cenderung serius dengan tensi yang membosankan.
Menariknya, selain bisa digunakan untuk menutup acara, Anda juga bisa membuat pantun khusus dan dituliskan pada tas seminar.
Tas seminar ini berfungsi sebagai suvenir yang bisa diberikan kepada peserta. Jika ada tulisan yang unik berupa pantun, maka akan menjadi nilai tambah tersendiri.
2. Buat para MC atau pembawa acara yang mau menutup acara
Selanjutnya, jika Anda mau menutup acara atau sebagai penghujung acara, konten atau isi pantunnya adalah menutup sekaligus pamit. Berikut ini contoh-contohnya:
- Dari Bandung mau ke Jakarta
Naik mobil pribadi saja
Jika ada salah kata
Mari bermaafan saja
- Mulut dukun komat-kamit
Mengobati pasien sakit hati
Sampai di sini saya pamit
Maafkan untuk yang kurang berkenan di hati
- Pergi tamasya ke galeri seni
Pulangnya membawa suvenir kain
Acara ini sampai di sini
Semoga bisa berjumpa di kesempatan lain
Untuk membuat pantun semacam ini, Anda juga bisa menyesuaikannya dengan temanya. Misalnya tema kepemudaan atau tema kewirausahaan. Gunakan kata-kata yang berhubungan sebagai sampiran atau isi.
Demikian info cara membuat dan contoh pantun penutup acara seminar yang dapat kami sampaikan. Kami, selaku produsen seminar kit siap membantu kebutuhan perlengkapan seminar Anda. Pastikan perlengkapannya tak ada yang terlewat. Hubungi kami segera untuk bertanya atau langsung pesan.